Tarawih Kilat 10 Menit


Ponpes Mamba'ul Hikam di Kabupaten Blitar, melangsungkan tarawih kilat secara turun temurun, jika dibandingkan dengan tarawih pada umumnya. Bagaimana tidak, salat tarawih 20 rakaat ditambah witir 3 rakaat, sekitar 10 menit saja.

Meski demikian, salat tarawih yang digelar di masjid komplek ponpes ini selalu diikuti ribuan jamaah dari berbagai wilayah di Blitar, Tulungagung dan Kediri.

Gerakan dalam salat ini memang cukup cepat dibandingkan salat tarawih umumnya. Dua rakaat hingga salam, dijalankan dalam tempo sekitar 35-40 detik, dengan bacaan yang cepat pula. Pantauan detikcom, salat tarawih serta witirnya selesai sebelum pukul 19.00 wib.

Pimpinan Ponpes, KH Dliya'uddin Azzamzami (45) yang ditemui mengaku, memang salat berlangsung cepat, namun tidak mengurangi rukun atau syarat salat atau keluar dari syariat hukum Islam.

"Ini sudah tradisi sejak mbah saya dulu, derek dawuh poro sepuh (Semua orangtua) kita tidak mengubah tradisi, tidak melanggar syariat, tidak lepas dan keluar dari ajaran Islam, tidak keluar syariat tidak mengurangi syarat-syarat rukun salat," kata KH Dliya'uddin ramah di teras masjid pondok, Kamis (25/6/2015).

Pimpinan ponpes yang biasa disapa Gus Dliya' ini menambahkan, tarawih ini pertama kali dikenalkan pendiri pondok, KH Abdul Ghofur (alm) tahun 1907 bersamaan dengan berdirinya masjid. Selepas tarawih dan witir, para santri pondok biasanya melantunkan puji-pujian diiringi irama bedug masjid.

Sementara dari pantauan detikcom di lapangan, jamaah yang datang ke masjid jumlahnya sekitar 5 ribuan. Mereka tiba lebih awal, untuk memilih tempat agar tidak ketinggalan jamaah.

Seorang jamaah Sukamto, warga Desa Mantenan mengaku telah mengikuti tarawih ini sejak puluhan tahun silam. Dan baginya, mengikuti salat tarawih ini tujuannya adalah untuk ibadah, bukan untuk tujuan lain.

"Ya, saya tarawih di sini karena saya warga di sini. Bukan karena tarawihnya lebih cepat atau tujuan lainnya. Niat saya hanya untuk ibadah salat tarawih," tandasnya.

Ponpes Mamba'ul Hikam pertama kali berdiri sekitar abad 18 lalu. Kini jumlah santrinya mencapai seribuan dari berbagai wilayah di tanah air. Sementara, salat cepat di ponpes ini hanya dilakukan untuk salat tarawih dan witir saja,. Untuk salat 5 waktu tetap sama seperti pada umumnya di pondok-pondok lain.
(fat/fat)

Sinopsis Lie to Me Episode 13

Sinopsis Lie to Me Episode 13 Sinopsis Lie to Me Episode 13 Sinopsis Lie to Me Episode 13 Sinopsis Lie to Me Episode 13 Sinopsis Lie to Me Episode 13 Sinopsis Lie to Me Episode 13 Sinopsis Lie to Me Episode 13 Sinopsis Lie to Me Episode 13 Sinopsis Lie to Me Episode 13 Sinopsis Lie to Me Episode 13 Sinopsis Lie to Me Episode 13


Yoon Eun Hye 
as Gong Ah Jung



Kang Ji Hwan 
as Hyun Ki Joon



Sung Joon 
as Hyun Sang Hee



Jo Yun Hie 
as Oh Yun Joo




Sinopsis Lie To Me episode 13:

"Aku tidak tahu mengapa,  tapi aku sangat merindukanmu saat ini." Ki Joon memeluk erat Ah Jung. "Mengapa kau tampak begitu gelisah." tanyanya.
Ah Jung menjawab dengan masih menangis di pundak Ki Joon. "Apakah Kau tahu betapa sulitnya aku hari ini?"
"Apakah Kau tahu betapa aku ingin melihat Kau?" jawab Ki Joon. "Apakah?  sesuatu terjadi ?"
"tidak., mm... Menteri bertanya padaku . . .  Menteri, Dia bilang?  Kau sudah melakukan persiapan pernikahan." ujar Ah Jung.
Ki Joon menatap Ah Jung.. "Jangan memikirkan ini dan itu. Percayalah padaku.  Hanya percaya pada Hyun Ki Joon."
Ah Jung mengangguk seraya tersenyum, "Mmm . . ."
"Ayo, kita pergi." Ajak Ki Joon.
"Kemana?"
" Merefresh pikiran kita. Membuat kita sedikit rileks." jawab Ki Joon menarik tangan Ah Jung.

Ah Jung dan Ki Joon have fun..

Engga beda jauh dengan Ki Joon-Ah Jung, Jae Bum dan So Ran juga sedang menikmati kebersemaan mereka. Jae Bum membelikan jam tangan cantik untuk So Ran, "Wow,  itu benar-benar cantik!" sorak So Ran.
"Mulai sekarang,  setiap hari akan selalu menjadi seperti ini. dan Kau akan merasa seolah-olah setiap hari adalah hari perayaan pernikahan kita." ujar Jae Bum.
So Ran tersenyum,  "Honey,  terima kasih!"
Saat hendak ke kamar kecil, tanpa sengaja So Ran melihat pertemuan keluarga antara bibi Ki Joon dan keluarga Yoon Joo. So Ran terkejut, ia langsung menghubungi Ah Jung.
"Gong Ah Jung,  apa yang Kau lakukan sekarang? Aku sedang keluar untuk makan malam dengan Jae Beom. Apa Kau memiliki beberapa waktu luang,  mari kita bertemu." kata So Ran.
"Tidak bisa,  aku sedang bersenang-senang ." jawab Ah Jung di telepon.
"Dengan siapa?" tanya So Ran penasaran.
"Dengan Hyun Ki Joon, Kau benar-benar dengan Hyun Ki Joon,?" jawab Ah Jung.
So Ran sama sekali engga menyadari kalau pembicaraannya dengan Ah Jung didengar oleh Ibu Yoon Joo yang kebetulan berada didekat So Ran. Ibu Yoon Joo terus mendengarkan pembicaraan So Ran yang tengah membicarakan Ki Joon.
"Ya,  aku dengannya ." jawab Ah Jung.
"Itu melegakan . . .  Aku pikir . . . "
"Oh Kenapa? ." tanya Ah Jung.
"Tidak,  tidak . . .  Kau dan Hyun Ki Joon memiliki banyak waktu,  oke? Bye-bye."
Ibu Yoon Joo langsung mengambil tindakan, ia mengajak Yoon Joo dan ayahnya untuk pergi dari ruang pertemuan itu. Tanpa tau apa yang terjadi, Yoon Joo dan ayahnya langsung pergi, meninggalkan Bibi Ki Joon yang kesal.
Saat sedang have fun barengan Ah Jung, Ki Joon mendapat sms dari Yoon Joo. Isi pesan Yoon Joo :
~Oppa, tidak apa-apa jika Kau tidak bisa datang karena aku.  Tapi jangan mengabaikan orang tuaku.~
"Apa yang salah,  siapa itu?" tanya Ah Jung curiga. " Kau benar-benar aneh."
"It 's nothing." jawab Ki Joon seraya tersenyum.
"Aneh. !  Tidak menerima telepon,  dan bahkan menyembunyikan pesan. Ayo katakan sesuatu." bujuk Ah Jung.
Akhirnya Ki Joon mengatakan apa yang terjadi. "Sebenarnya,  aku punya janji malam ini."
"Janji kencan atau pekerjaan?" tanya Ah Jung.
"Bisa ya bisa tidak." Ki Joon menjelaskan dengan hati-hati. "Kau menelepon dan menanyakan padaku, apakah aku tahu Perwakilan Park. Kau menebak dengan benar. Dia adalah ayah Yun Ju. Apakah itu sebabnya kau tampak begitu tertekan hari ini? Tapi, bagaimana kau tahu tentang Perwakilan Park?"
Ah Jung mencoba tersenyum dan menjawab, "Ini bukan masalah besar. Di masa depan, bahkan jika Kau sudah dekat dengan kematian, aku masih tidak akan mengatakannya ." Ah Jung membuat lelucon dan leluconnya berhasil membuat Ki Joon tersenyum.
Keesokan harinya, bibi Ki Joon meluapkan kekesalannya pada Ki Joon.
"Apa yang Kau lakukan?  Mengapa kau tidak datang? Dibandingkan dengan karirmu kau lebih memilih wanita itu?  Apakah Kau Hyun Ki Joon yang aku kenal."
Ki Joon menjawab, "Ini salahku karena telah melibatkan Yun Ju dan Ketua Chen. Aku sudah mengatakan, tanpa keterlibatan orang tua Yoon Joo, aku bisa melakukan segalanya dengan kemampuan dan usahaku sendiri. Ketua Chen dan Perwakilan Park, aku secara pribadi akan pergi dan menemui mereka. Aku pasti akan membujuk Ketua Chen."
Ayah Yoon Joo menemui Ketua Chen, untuk memastikan kalau Ketua Chen engga akan berinvestasi di hotel World.
Seusai menemui Ketua Chen, di koridor ruangan tanpa sengaja Ayah Yoon Joo bertemu dengan Ki Joon.
Ayah Yoon Joo menyindir Ki Joon karena perbuatannya semalam, "Makan malam kemarin, karena Kau, aku sangat senang."
Ki Joon menjawab, "Aku lega setelah mendengar bahwa Kau senang."
Ki Joon menemui Ketua Chen.
"Non-anggota dilarang masuk." kata pengawal yang menjaga pintu masuk ruangan.
Ki Joon menyodorkan uangnya, "Aku anggota sekarang." dan pengawal membolehkannya masuk.
"Apakah ada yang salah?" tanya Ketua Chen saat melihat Ki Joon datang.
"Aku benar-benar menyesal karena sudah lancang datang ke sini." jawab Ki Joon.
Ketua Chen menjawab, "Jangan meminta maaf. Aku mulai bosan. Mengapa Kau tidak bergabung dengan kami untuk bermain? Jika Kau tidak bermain, maka pergilah. Apakah Kau bisa bermain mahyong?"
Ki Joon engga bisa bermain Mahyong, "Tidak, Tapi, aku ingin bermain. Aku punya alasan untuk bermain."
Ketua Chen mengerti maksud Ki Joon, "Pernikahan adalah seperti karier. Ini sangat penting. Tapi, Kau menganggap itu sebagai permainan anak-anak. Aku tidak dapat bekerja sama denganmu."
Ki Joon mencoba menjelaskan perkaranya, "Sama seperti aku mengaku kepadamu sebelumnya, aku berbohong. Tapi. . . Tapi? Satu-satunya alasan untuk berbohong tentang pernikahan itu adalah karena Ah Jung. Pada saat yang sama, aku mengatakan bahwa kami tidak menikah juga karena dia. Meskipun jawaban kami berbeda,tapi hati kami tetap sama. Untuk pertama kalinya, aku tahu bahwa kebenaran dan ketulusan itu berbeda."
"Kebenaran dan ketulusan?"
Ki Joon melanjutkan kata-katanya, "Karena kebohongan, aku sudah kehilangan banyak peluang. Tapi ketulusanku tetap sama."
Ketua Chen mulai mengerti, "Aku akan kembali mengevaluasi rencana kerjamu.  Kau sekarang memiliki lebih banyak pesaing."
"Aku mengerti."
Ketua Chen menyuruh Ki Joon pergi dari tempatnya, "Kau dapat pergi sekarang."
Kepala staff dan staff lain di kantor Ah Jung mulai curiga tentang hubungan Ah Jung dan Ki Joon. Mereka kembali membahas hubungan terselubung Ah Jung dan Ki Joon.
Sang Hee dan Sunbaenya mengajak Yoon Joo untuk pergi refreshing bersama. Sunbae menelpon Yoon Joo.
"Oh, Yun Ju, apakah Kau siap untuk pergi?"
Yoon Joo menjawab, "Sunbae, maafkan aku."
"Tidak mudah untuk menemukan kesempatan seperti ini, namun kau menolaknya. Hei, berjalan-jalan, jelas akan meringankan bebanmu." jawab sunbae,
"Hyeong, beritahu Yun Ju untuk datang cepat!" ujar Sang Hee.
"Hei, hei, Yun Ju, Sang Hee mengatakan agar kau datang dengan cepat. Kita perlu mobilmu untuk pergi keluar bersama."
Ah Jung mendapat telepon dari Ki Joon, "Apa sesuatu terjadi? Mungkinkah ada kaitannya dengan kebohongan pernikahan kita saat itu?" tanya Ah Jung.
"Ini tidak seperti itu. Jadi jangan khawatir dan pulanglah segera setelah bekerja. Jangan berkeliaran, orang lain mungkin akan menculikmu." jawab Ki Joon.
"Aku tahu."

Sang Hee-Yoon joo-Sunbae pergi ke sebuah taman yang sejuk dan sepi.
Sunbae pun berkata, "Aku mengatakan suasana di sini tidak berubah. Hanya orang-orang yang berubah. Itulah yang aku maksudkan. Tentu saja, setiap orang pasti berubah. Setiap Orang berubah, dunia berubah, dan cinta pun berubah." kata-kata Sunbae ini menyinggung perasaan Yoon Joo dan Sang Hee.
"Apakah itu sangat menyakitkan? Aku mendengar kau tidak sehat." tanya Sang Hee.
"Aku baik-baik saja." jawab Yoon Joo.
"Mencintai seseorang mungkin bukan sebuah dosa. Aku bicara tentang diriku sendiri. Tapi, Mengapa cintaku selalu menjadi dosa?" ujar Sang Hee. Whoaa, ngena banget kata-katanya Sang Hee.
"Aku bertanya-tanya tentang masalah ini. Pada awalnya, aku menyalahkanmu. Aku merasa bahwa jika bukan karena Kau. . . Kalau saja Kau bukan adik Hyun ki joon. . . Tapi. . . Oppa dan aku sudah berakhir dengan keputusan seperti ini . Ini bukan karena Kau lagi." jawab Yoon Joo.
"Aku berpikir. . . dan aku merasa bahwa orang lain telah berubah, tapi aku belum. Aku tidak berubah sama sekali."
Sang Hee menjawb, "Itulah mengapa. . . Kau harus mengubah dirimu juga. Perubahan untuk menjadi lebih baik."
"Aku juga ingin mengubah diriku sedikit demi sedikit. Aku pasti harus berubah. Di masa depan, aku tidak akan dibodohi lagi dengan kesendirianku." jawab Yoon Joo.
Ah Jung menelpon Ki Joon, mempermasalahkan tentang data pengunjung event budaya Korea-China yang sebagian besar visitor bakal menginap di hotel Ki Joon. "Ya, mengapa? Jadwal yang disiapkan oleh stafmu untuk acara Budaya Korea-Cina, tak satu pun ada yang benar. Aku benar-benar penasaran, bagaimana bisa ada kesalahan pada dokumen penting seperti ini?"
"Berhenti berbicara."
Ah Jung malah menjawab, "Baiklah, agar lebih jelas, kau harus ke sini untuk memberikan semua data yang berkaitan dengan masalah acara ini. Mengerti?"
"Apakah dia benar-benar ingin Kau untuk secara pribadi pergi ke sana?" tanya Park Hoon saat mengantarkan Ki Joon ke tempat kerja Ah Jung.
"Dia mengatakan kepadaku untuk melakukannya sendiri." jawab Ki Joon.
"Kau tidak bisa melakukan hal ini, kau harus memiliki harga diri, presiden." Ki Joon mengabaikan ucapan Park Hoon dan langsung masuk untuk menemui Ah Jung.

"Alokasikan para mitra bisnis dam menyediakan untuk kebutuhan mereka secara maksimal. Itu kebijakan hotel World, kan?" Ujar Ah Jung selama rapat dengan Ki Joon.

Sesudah rapat, Ki Joon dan Ah Jung makan siang bersama, "Apa kau masih menyembunyikan hubungan kita dari staff di kantormu?" tanya Ki Joon.
"Memangnya kenapa? Itu membuatku nyaman." jawab Ah Jung.


Pembicaraan mereka berdua langsung terputus, karena staff di kantor Ah Jung terus memata-matai mereka.
Malam harinya.. Ki Joon menjemput Ah Jung.. Ternyata, Ki Joon menjemput Ah Jung bukan untuk membawanya pulang, tapi mereka malah pergi ke tempat sauna.

"Bisakah aku mencopot ini?" tanya Ki Joon yang risih dengan buntalan handuk di kepalanya. "Bagaimana kalau ada staff yang melihatku seperti ini."
"Aizz.. Kau ini.."


Saat di sauna, tanpa sengaja Ah Jung melihat ayahnya dengan Ae Kyung. Ah Jung langsung menghampiri Ayahnya.
Ayahnya terkejut melihat Ah Jung bersama dengan Ki Joon, "Bukankah Kau mengatakan Kau harus bekerja semalam? Dan Kau. . . Kalian berdua kenapa menghabiskan waktu malam bersama? Bagaimana jika berita ini menyebarkan, dan mempengaruhi pernikahan putriku, bagaimana Kau bisa bertanggung jawab?" omel Ayah Ah Jung pada Ki Joon.
Ki Joon engga mengerti apa yang dimaksud Ayah Ah Jung, "Maafkan aku. Tapi, apa maksudmu =mempengaruhi pernikahannya=? Bahkan jika itu sebuah lelucon, sulit untuk untuk dimengerti."
"Apa? Jangan bermimpi! Ah Jeong, adalah putriku yang paling berharga. . . "
Ae Kyung membela Ki Joon, "Aku pikir mereka sangat cocok, jadi mengapa Kau seperti ini? Dia memang agak keras kepala."
Ada perlombaan meminum soda di tempat sauna. Ayah Ah Jung langsung menantang Ki Joon.

Kembali,  haha
Ki Joon Vs Ayah Ah Jung..




Dan, yak.. Ayah Ah Jung berhasil mengalahkan Ki Joon.. 

Pagi harinya, Ki Joon dan Ketua Chen mengadakan pertemuan,
Ki Joon menyerahkan beberapa dokumen pada Ketua Chen, "Ini adalah salinan revisi dari rencana usulan dari perusahaan kami. Kami sangat berterima kasih untuk semua kerja sama  yang telah dilakukan."
Ketua Chen menanggapi, "Sepertinya Kau tidak peduli jika kami tidak berinsvestasi di hotelmu."
Dengan penuh percaya diri , Ki Joon menjawab "Bahkan jika kami dieliminasi dari putaran investasi, tidak apa-apa. Karena kami mungkin dapat menangkap peluang yang lebih besar lagi. Bahkan jika mungkin tidak sekarang, Ketua Chen pasti akan berinvestasi pada kami di masa yang akan datang."

Setelah pertemuan dengan Ketua Chen selesai, Ki joon mengajak Ayah Yoon Joo untuk bertemu dan membicarakan masalah ketidahadirannya saat makan malam.
"Kalau pada akhirnya, Ketua Chen mau menandatangani kontrak dengan World Hotel, itu semua karena usaha kami, dan hal itu tidak terkait lagi dengan bantuan anda." ujar Ki Joon.
"Karena Yun Ju bukan darah dagingku, itu sebabnya aku hanya merasa kasihan padanya. Aku tahu bahwa dalam hatimu, Kau memiliki wanita lain.  Sepertinya Yun Ju menyukai mu karena alasan yang baik." jawab Ayah Yoon Joo.
Untuk menyelesaikan masalah bisnisnya, Ki Joon memutuskan untuk pergi langsung ke China. Ia berencana untuk bertemu orang-orang yang bisa meyakinkan Ketua Chen. Sebelum pergi, Ki joon harus berpamitan pada Ah Jung.
"Mengapa Kau selalu datang ke sini?" tanya Ah Jung.
"Apakah aku tidak diizinkan untuk datang ke sini?" jawab Ki Joon.
"Orang-orang mungkin melihat kita." balas Ah Jung.
"Biarkan saja, kita memang sudah  seharusnya mengungkapkannya."
"Pokoknya, itu bukan waktu yang tepat untuk mengumumkan bahwa kita memiliki hubungan." jelas Ah Jung.
"Mengapa tidak?"
"Karena aku seorang Pegawai Negeri."
Ki Joon tersenyum mendengar ucapan Ah Jung.
"Aku sedang dalam kesulitan!" keluh Ki Joon.
"Ada Apa?" Ah Jung khawatir.
"Karena aku merindukanmu!" jawab Ki Joon.
Ah Jung tersenyum, " Apa yang kau katakan? Mengapa Kau merindukanku padahal aku duduk tepat di sampingmu?"
Ki Joon menjelaskan maksud dan tujuannya datang menemui Ah Jung, "Sebenarnya, aku akan ke Cina hari ini."
"Mengapa?"
"Apa maksudmu, "mengapa"? Orang yang melakukan bisnis harus pergi ke China, Jepang, Paris dan tempat-tempat lain." jawab Ki Joon.
"Kapan Kau kembali?"
Ki Joon membuat lelucon, "Tahun depan."
"Jangan bercanda..  Kapan kau datang kembali dan mengapa Kau baru mengatakan sekarang?"
"Maaf, itu adalah keputusan mendadak."
"Kau harus berhati-hati dan jaga kesehatanmu selama di sana. Tapi sungguh, katakan kapan Kau akan kembali?"
"Aku tidak yakin. Aku akan tahu kapan aku kembali setelah aku sampai di sana." jawab Ki Joon.
"Sayang sekali kita berada di depan kantorku, jadi aku tidak bisa memberikanmu pelukan." ujar Ah Jung, sebelum Ki Joon pergi.

 
Ah Jung mengantar kepergian Ki Joon di bandara. Ia juga memberikan pulpen keberutungannya..


Kepergian Ki Joon malah membuat masalah baru. Masalah yang engga lain disebabkan karena kesengajaan bibi Ki Joon. Bibi Ki joon sengaja mempublikasikan tentang masalah pernikahan palsu antara Ki Joon dan Ah Jung..
Banyak media massa yang memuat skandal Ki Joon, dan hal itu membuat Ah Jung benar-benar Shock, ia sama sekali engga mengira kalau masalahnya akan jadi sebesar ini.

Beberapa judul artikel yang membahas skandal Ki Joon :
 ~~Demi kerja sama dengan perwakilan dari China, Hyun Ki Joon berbohong tentang pernikahannya.~~
~~Perwakilan World Hotel, Hyun Ki Joon sedang mengalami krisis dalam memasuki pangsa pasar di China.~~
Beban Ah Jung pun bertambah, saat Yoon joo memintanya untuk bertemu.
Yoon Joo berkata, "Oppa. . . belum pernah mengalami hal seperti itu. . . "
"Miss Yun Ju. Aku tidak memiliki petunjuk apapun sekarang." jawab Ah Jung.
"Aku mengerti perasaanmu. Kau menyesal dan tertekan."
Ah Jung mengelak, bagaimana pun ia engga boleh terlihat lemah didepan saingannya, "Tidak, aku tidak merasa seperti itu."
Yoon Joo melanjutkan kata-katanya, "Miss Ah Jeong. . . Apakah Kau pernah memikirkan betapa sulitnya menjadi wanita yang baik di sisi Oppa? Oppa. . . seperti yang Kau dan aku tahu, membawa tanggung jawab besar di pundaknya." 
Kata-kata Yoon Joo ini malah membuat Ah Jung terpojokkan, "Mungkin, tanggung jawab itu, bahkan lebih besar dari yang dapat kita bayangkan. Sejak ia muda, ia tidak pernah kata berbicara apapun. Hal-hal yang ingin ia lakukan, ia tidak pernah mengatakan apapun tentang keinginannya, ia hanya menjalankan apa yang seharusnya ia jalankan. Dikaitkan dengan keberadaanmu, mungkin kau sudah membawa oppa keluar dari kesendiriannya. Ia berbagi banyak hal padamu. Oleh karena itu. . . ? Untuk menjadi seseorang yang baik untuk Oppa. . . tidak sesederhana seperti yang Kau pikirkan saat ini. Kau harus memberikan segalanya padanya. Kau harus menyerahkan segalanya untuknya. Kau harus membuang semua yang kau miliki. Apakah Kau memiliki kepercayaan diri untuk memberikan segalanya pada Oppa? Selain itu, ia telah kehilangan begitu banyak hal. Dan juga akan kehilangan lebih banyak hal di masa depan." 
Engga cukup sampai di situ, pihak lain juga terus memojokkan Ah Jung. Setelah bertemu dengan Yoon Joo, sekarang Bibi Ki Joon yang meminta untuk bertemu.
"Kembalikan Ki Joon padaku. Ini semua karena karir Ki Joon.  Presiden Hyun Ki Joon selalu membawa tanggung jawab yang berat. Dia juga bahkan tidak pernah mengeluh." inti pembicaraan yang sama seperti apa yang dikatakan Yoon Joo tadi.
Ah Jung hanya bisa menunduk, " Maafkan aku, karena aku sudah melakukan kekacauan yang besar."
Engga ada Ki Joon, engga ada lagi tempat bersandar untuk Ah Jung.
Ia yang bisa lakukan hanya menangis..

Setelah berpikir panjang, Ah Jung mulai mengambil tindakan, ia menghubungi Jae Bum.
"Ada apa? Kau. . . apa yang terjadi?" tanya Jae Bum.
"Sunbae. Dapatkah Kau membantu aku sekali ini saja?" pinta Ah Jung.
"Aku tidak yakin apa yang harus aku lakukan. . .  " jawab Jae Bum.
"Aku perlu pengacara. Sunbae, Kau bisa mewakiliku sebagai pengacaraku kan?" tanya Ah Jung.
 Setelah berpikir panjang, Karena terpojokkan, Ah Jung seperti memilih buat terjun ke dasar laut. Ah Jung mengambil keputusan tanpa mempertimbangkan banyak hal.  Ia membuat surat pengunduran diri dari kantornya.

-= Surat pengunduran diri, Gong Ah Jung.=-
-=Alasan pengunduran diri adalah karena melanggar kode etik sebagai pegawai negeri.=-
Demi Ki Joon, Ah Jung rela menjadi pihak disalahkan. Semua demi Ki Joon. Demi nama baik Ki Joon. Ah Jung rela dirinya dipandang buruk.
Ah Jung sengaja datang ke hotel World dan menemui banyak wartawan yang tengah menunggu konfirmasi dari Ki Joon.
"Maaf. . . Presiden Hyun Ki Joon . ia tidak berbohong." ujar Ah Jung. "Semua Kebohongan itu adalah ulahku. Aku adalah orang yang mengatakan dan menyebarkan issue bahwa aku sudah menikah  dengan Hyun Ki Joon." mendengar pernyataan Ah Jung seperti itu, semua wartawan langsung menghampiri Ah Jung dan melontarkan banyak pertanyaan.

Di bandara, di waktu yang sama, Ki Joon juga harus melayani banyak pertanyaan dari para wartawan...
Bersambung....





 
My Ping in TotalPing.com Digg! powered by PRBbutton Resources Top Blogs Academic,  Learning & Educational Blogs - BlogCatalog Blog Directory alumni smantika Add to Technorati Favorites yahoo Add to Google Reader or Homepage Add to My AOL Powered by FeedBurner Add to The Free Dictionary Subscribe in Bloglines Thumbnails powered by Thumbshots
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes